SURYA RADIO KEDIRI – Mendekati hari H pencoblosan yang kurang 14 hari lagi, pasangan Calon Bupati Kediri 2020, Hanindhito Himawan Pramana dengan Dewi Maria Ulfa, kembali mendapatkan dukungan dari ulama dan Tokoh agama.
KH. Abdul Qodir Junaidi yang akrab disapa Gus Jajun selaku Pengasuh Ponpes dan Pendidikan Al-Harun mengungkapkan, program milik Mas Dhito untuk ponpes di Kabupaten Kediri bagus.
“Ini tidak sama programnya seperti bupati-bupati kemarin, kelihatannya ini fokus ke pondoknya lebih banyak porsentasenya lebih banyak ke pondok ,” ungkap Gus Jajun.
“Bantuan pondok iya, untuk guru madin, guru madrasah dan untuk santri-santri saya kira itu bagus semuanya,” urainya.
Ditambkan Gus Jajun, mudah-mudahan nanti dengan janjinya saya yakin nanti pondok-pondok akan selangkah lebih maju daripada yang sebelumnya.
“Mudah-mudahan programnya terlaksana dengan bagus itu menurut saya,” ujar Gus Jajun yang juga sebagai Ketua DPD Kediri Barat Ikatan Thoriqoh Qodiriyah Wan Naqsyabandiyah.
Sementara itu, Mas Dhito sangat mengapresiasi dukungan dari para tokoh agama atau alim ulama yang ada di Kabupaten Kediri.
“Memang ke depannya Kabupaten Kediri ini tidak bisa dipisahkan antara Pemerintah Kabupaten Kediri ini dengan pondok-pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kediri,” katanya.
“Nantinya Pemerintah Kabupaten Kediri tetap membutuhkan pondok pesantren dan pondok pesantren pun juga akan membutuhkan Pemerintah Kabupaten Kediri jadi harus saling simbiosis mutualisme,” ujar Mas Dhito.
Keterkaitan dengan potensi dampak sosial yang timbul dari adanya Bandara Kediri, Mas Dhito menerangkan, supaya dampak sosial dengan adanya bandara ini tidak terlalu terasa secara signifikan maka yang bisa membentengi ini adalah para pondok pesantren.
“Jadi dengan adanya bandara itu pasti nanti akan ada pengaruh dari budaya barat dari luar, maka ini supaya untuk menjaga dampak sosialnya yaitu dengan menyeimbangkan dengan berhubungan baik dengan pondok pesantren dan menerima masukan dari para kiai, para masyayih, para gawagis, para habaib dan lain-lain,” ungkap Mas Dhito.
Mengenai program untuk ponpes di Kabupaten Kediri, Mas Dhito menjelaskan, akan ada pelatihan dan pendampingan kepada para santri terutama di empat sektor yang paling utama atau prioritas yaitu pertama adalah peternakan, pertanian yang ketiga pariwisata yang ke empat UMKM.
“Saya tidak mau melebar ke sektor-sektor yang lain, empat sektor itu dulu yang nantinya akan kita berikan pelatihan dan pendampingan kepada santri yang ingin berwirausaha, karena supaya tidak menutup kemungkinan jika ada santri yang ingin berwirausaha,” jelas Mas Dhito.
“Saya mendengar selama ini kemungkinannya (santri berwirausaha) cukup kecil jadi supaya memperbesar kemungkinan tersebut kita berikan program pesantren preneurship,” pungkasnya.