Rusia hari ini (4/5) memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar orang yang dicari tanpa menjelaskan alasannya, demikian diumumkan situs Kementerian Dalam Negeri.
Zelensky dicari “berdasarkan pasal KUHP,” kata teks singkat tersebut, yang tidak menyebutkan tuduhan terhadap presiden Ukraina.
Sehari setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta militer Ukraina untuk menggulingkan Zelensky.
Daftar orang-orang yang dicari oleh pihak berwenang Rusia mencakup banyak orang Rusia dan orang asing, terutama warga Ukraina. Pada bulan Februari, mereka menambahkan nama Perdana Menteri Estonia Kaya Kalas, menteri kebudayaan Lituania, dan mantan anggota parlemen Latvia karena menghancurkan monumen era Soviet. Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah terhadap Putin tahun lalu yang menuduhnya melakukan kejahatan perang.
Sebelumnya hari ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan latihan pertahanan militer NATO yang tegas selama empat bulan di dekat perbatasan Rusia adalah bukti bahwa aliansi tersebut sedang mempersiapkan kemungkinan konflik dengan Rusia.
Zakharova menolak tuduhan NATO minggu ini bahwa Moskow terlibat dalam serangan hibrida terhadap negara-negara anggotanya, dan menyebutnya sebagai “disinformasi” palsu yang bertujuan mengalihkan perhatian dari operasinya sendiri. Sebaliknya, katanya dalam laporannya, NATO melancarkan perang hibrida dengan Rusia karena mereka mendukung Ukraina dengan senjata, intelijen, dan sumber daya keuangan.
“Stadfast Defender, latihan militer terbesar NATO sejak Perang Dingin, saat ini sedang berlangsung di dekat perbatasan Rusia. Berdasarkan situasi mereka, tindakan sedang diambil terhadap Rusia dengan menggunakan segala cara, termasuk senjata hibrida dan konvensional. Kita harus mengakui bahwa NATO secara aktif bersiap menghadapi kemungkinan konflik dengan kami,” kata Zakharova.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, hubungan Rusia dengan negara-negara Barat berada pada kondisi terburuk dalam beberapa dekade. Sekitar 90.000 tentara berpartisipasi dalam latihan NATO, yang dimulai pada bulan Januari dan berakhir pada akhir Mei. Laporan ini membahas bagaimana pasukan AS dapat memperkuat sekutu Eropa mereka di negara-negara yang berbatasan dengan Rusia dan di sisi timur aliansi tersebut, jika perang pecah.
