Seorang pria Norwegia berusia 44 tahun yang membunuh seorang polisi dalam perkelahian di bar dilaporkan tidak memiliki alkohol dalam sistem tubuhnya. Tesalonika Seperti yang ditunjukkan oleh eksperimennya.
Menurut hasil pertama yang diungkapkan oleh Star, bertentangan dengan klaimnya, persentase alkohol yang ditemukan di Norwegia adalah nol.
Patut dicatat bahwa orang Norwegia itu menceritakan bagaimana dia meminum alkohol, meskipun para saksi mengatakan bahwa dia hanya minum dua gelas bir.
Norwegia telah meminta maaf atas tuduhannya Pembunuhan tidak disengaja Juga didakwa dengan percobaan pembunuhan dengan penyerangan berat, dan dua pelanggaran ringan yaitu membawa dan menggunakan senjata secara ilegal, dia mengatakan dalam permintaan maafnya bahwa dia telah dianiaya oleh lingkungan keluarganya saat masih anak-anak. Ia juga mengatakan bahwa ia mengonsumsi obat-obatan psikotropika karena penyakit mentalnya.
“Saya tidak ingat apa yang terjadi. Saya tidak punya niat membunuh. Saya telah menjalani mimpi sejak saya dilahirkan. Saya dilecehkan secara seksual, fisik dan mental sejak hari pertama. Saya telah diserang oleh banyak orang karena penampilan saya. Saya ingat panik dan mendapat beberapa pukulan. Sayangnya saya tidak bisa mengubah apa yang terjadi. Pria Norwegia berusia 44 tahun, yang telah tinggal di Yunani selama 9 tahun terakhir, dikatakan berargumen bahwa dia memiliki pisau untuk membela diri.
Sementara itu, terdakwa mengaku tidak ingat apa yang terjadi, bagaimana dan mengapa, pada Kamis dini hari itu. Dia menyerang 32 orang dengan pisau Petugas polisi dan Pria terbaiknya yang pergi keluar bersama.
Mengenai pisau palem yang dia gunakan saat melakukan aksinya, dia dilaporkan mengatakan bahwa dia membawanya untuk membela diri. Menyatakan penyesalan atas kejadian tersebut, dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga polisi tersebut.
Kronologi kejahatan
Kejahatan itu terjadi Kamis pagi lalu di sebuah bar bir di Jalan Katsimidis sebelah markas MAT Thessaloniki. Seorang petugas EL.AS berusia 32 tahun. Dalam keadaan yang tidak diketahui, dia sedang bersenang-senang dengan rekan pendampingnya ketika terjadi perkelahian dengan pelindung toko yang sama yang berusia 44 tahun. Rupanya, terjadi pertengkaran karena hal sepele, setelah itu orang Norwegia itu meninju kaki orang terbaik itu. Pemain berusia 32 tahun itu bergegas turun tangan dan mengalami luka fatal di lehernya.
Pemakaman penjaga yang tewas dilaksanakan pada Sabtu sore, 30 Desember, dalam suasana haru dan duka yang mendalam, di Gereja Suci Timio Prodromos di Thagarades.