Selama lebih dari 15 tahun, Lunar Reconnaissance Orbiter, sebuah platform utama untuk penelitian bulan, telah berperan penting dalam menjelaskan misteri satelit angkasa Bumi.
Dalam adegan fiksi ilmiah, The Pengorbit Pengintaian Bulan (LRO) dari NASA Gambar luar biasa yang diambil dari objek berbentuk aneh yang melaju melintasi wilayahnya bulanMembangkitkan rasa penasaran dan spekulasi para pecinta luar angkasa di seluruh dunia.
Di tengah kemeriahan gerhana matahari total baru-baru ini, The NASA Serangkaian gambar yang diambil LRO antara tanggal 5 dan 6 Maret 2024 menunjukkan adanya benda aneh di dekat permukaan bulan. Gambar berpresisi tinggi yang diperoleh dengan menggunakan kamera sudut sempit LRO mengungkapkan apa yang tampak seperti struktur berbentuk papan selancar atau Frisbee yang melintasi bulan.
Sebagai andalan penelitian bulan selama lebih dari 15 tahun, LRO telah berperan penting dalam mengungkap misteri satelit angkasa Bumi. Selain mengorbit dan menyelidiki permukaan bulan, tim misi LRO di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil foto objek misterius tersebut selama pertemuan singkatnya dengan lingkungan bulan.
Platform media sosial dipenuhi dengan spekulasi ketika pengguna mengagumi pemandangan nyata yang ditangkap oleh pesawat ruang angkasa NASA. Beberapa merasa senang dengan peselancar alien atau karakter fiksi Marvel yang membuat penampilan cameo di luar angkasa. Namun, NASA dengan cepat menepis rumor tersebut dan mengungkap identitas sebenarnya dari objek tersebut.
Bertentangan dengan teori khayalan, objek yang dimaksud tidak lain adalah pengorbit bulan Danuri milik Badan Eksplorasi Dirgantara Korea. Sebagai misi pertama Korea Selatan ke Bulan, Danuri akan berada di orbit bulan mulai Desember 2022, melakukan pengamatan ilmiah penting dan berkontribusi pada pemahaman umat manusia tentang tetangga angkasa kita.
Penyelarasan orbit yang kebetulan memungkinkan kamera sudut sempit LRO menangkap tiga gambar berturut-turut Tanuri saat mendekati Bulan. Terlepas dari kecepatan perjalanan kedua pesawat ruang angkasa tersebut—sekitar 7.200 mil, atau 11.500 kilometer per jam—tim misi LRO menunjukkan akurasi yang luar biasa dalam menangkap pertemuan cepat tersebut.
Penemuan NASA menggarisbawahi upaya kolaboratif badan antariksa internasional untuk meningkatkan pemahaman kita tentang alam semesta. Ketika umat manusia terus menjelajahi ruang angkasa yang luas, pertemuan seperti ini mengingatkan kita akan keajaiban tak terbatas yang menanti kita di luar batas bumi.