Ermou: Tersangka yang menikam seorang wanita berusia 22 tahun dengan penyakit mental yang parah – sedang berjalan-jalan dengan pisau daging.

Orang asing berusia 42 tahun yang menikam Nicoletta yang berusia 22 tahun dengan pisau daging di Ermo dikatakan memiliki riwayat penyakit mental yang parah.

Wanita muda tersebut, seorang pelajar dan pekerja di sebuah toko setempat, mengalami nasib sial saat berhadapan dengan seorang psikopat yang berhasil menikamnya dua kali dengan pisau besar, dan untungnya nyawanya terselamatkan.

Dikatakan bahwa ransel di punggungnya menyelamatkannya dan dia tidak terluka parah oleh pisau sampai beberapa sentimeter jauhnya.

Paspor Jerman

Berdasarkan informasi, pria berusia 42 tahun tersebut memiliki paspor Jerman dan dikabarkan tiba di Yunani melalui jalur darat melalui Serbia.

Dia menceritakan kepada petugas polisi yang menangkapnya berbagai cerita yang belum terpecahkan, termasuk bahwa wanita yang menyerangnya adalah seorang agen Jerman dan menikamnya karena dia sedang menatapnya.

Menanggapi pertanyaan polisi, dia mengatakan bahwa mereka diawasi di sebuah klinik di Jerman, artinya dia dirawat di rumah sakit di rumah sakit jiwa.

Fakta yang dilaporkan oleh seorang saksi bahwa pria tersebut berjalan tanpa hambatan dari Monastiraki ke Syntagma di Ermo dengan pisau di tangannya menimbulkan banyak pertanyaan.

Pelaku terlihat dalam video berdiri acuh tak acuh di lokasi kejadian dengan pisau di tangannya hingga polisi datang dan memborgolnya tanpa perlawanan setelah penyerangan tersebut.

Dia diselamatkan oleh keberuntungan

Evangelismos, 22, terluka parah dan menjalani operasi selama tiga jam.

Menurut dokter, ia mengalami cedera paru-paru, pecah diafragma, dan patah tulang rusuk akibat luka tusuk, sehingga dilakukan torakotomi.

Kedalaman luka tusukan itu empat sentimeter.

Wanita muda tersebut telah dirawat di rumah sakit di ICU tetapi tidak diintubasi, sehingga memberikan banyak ruang untuk optimisme mengenai kesehatannya.

READ  Timur Tengah: Drone Iran terbang menuju Israel - serangan gabungan Hizbullah - Houthi

Menurut pihak rumah sakit, dia sudah keluar dari bahaya, namun ayahnya, yang masih berada di sisinya, mengatakan bahwa dokter telah mengatakan kepadanya bahwa dua 24 jam ke depan akan sangat penting untuk bagaimana tubuhnya bertahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *