Veria: Laporan forensik bayi berusia 6,5 ​​bulan

Tidak terjadi pencekikan pada bayi

Veria: Laporan forensik bayi berusia 6,5 ​​bulan

Kematian bayi berusia 6,5 ​​bulan dengan tengkorak retak diduga disebabkan oleh pukulan yang dilakukan ibunya, menurut laporan koroner.

Berdasarkan keterangan Voria.gr, saat dilakukan otopsi terhadap anak tersebut ditemukan adanya patah tulang tengkorak, sedangkan beberapa luka hanya terdapat pada bagian wajah dan rongga mulut.

Pemeriksaan forensik tidak menunjukkan adanya pencekikan pada anak tersebut. Ibunya memukulinya sampai mati dengan tangan kosong, mungkin dengan botol. Akhirnya, serangan kekerasan yang dialami ibu tersebut berlangsung beberapa menit dan sang anak dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Insiden tersebut dilaporkan terjadi kemarin sore di hadapan dua anaknya yang lebih tua, berusia 6 dan 7 tahun. Kedua anak di bawah umur itu keluar rumah karena ketakutan dan memperingatkan kakek dan bibi mereka yang tinggal di seberang rumah. Anak itu dilarikan ke rumah sakit di Veria, di mana meskipun ada upaya dari dokter, dia meninggal.

Wanita yang berprofesi sebagai perawat ini dikabarkan telah berpisah dengan suaminya selama satu bulan terakhir, namun dikabarkan telah berhenti minum obat. Laporan lain menunjukkan bahwa dia mungkin juga mengalami depresi pasca melahirkan.

“Bukan saya yang melakukannya. Orang luar yang melakukannya,” adalah kata-kata pertama dari seorang ibu berusia 37 tahun yang dituduh membunuh bayinya yang berusia 6,5 ​​bulan di Veria.

Menurut ANT1, ketika ditanya apakah kematian anaknya dan wajahnya menakutkan, dia menjawab, “Cantik sekali.”

READ  Mitsotakis tentang India: Hubungan strategis antara kedua negara sangatlah penting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *